Apakah Ini Saat yang Baik untuk Memulai Bisnis di Indonesia | Peluang Bisnis di Indonesia
/2020 jelas merupakan tahun yang sulit bagi semua orang sejauh ini. Sebelum menyebarnya Covid-19, banyak analis ekonomi memperkirakan pertumbuhan ekonomi positif di Indonesia pasca-pemilu tahun. Namun, apakah para analis ekonomi ini masih merasakan hal yang sama tentang ekonomi kita pasca-Covid19?
Warren Buffett pernah berkata, "Jadilah takut ketika orang lain menjadi tamak, bergeraklah saat orang lain takut." Memang, selama booming bisnis, orang cenderung berebut untuk mendapatkan sepotong kue sehingga secara tidak sengaja menaikkan harga. Peluang bisnis yang tampaknya tidak menarik di lingkungan bisnis normal, tiba-tiba bisa tampak lebih menarik daripada yang sebenarnya. Penurunan atau periode pertumbuhan yang lambat sebenarnya bisa menjadi waktu yang baik bagi wirausahawan untuk memikirkan rencana jangka panjang bisnis mereka atau bahkan menemukan dan memperoleh aset yang diremehkan. Namun, apakah ini saat yang tepat untuk memulai bisnis atau tidak tergantung pada model bisnis wirausaha dan toleransi risiko.
Peluang di Pasar Indonesia
Pemerintah Mendukung Pertumbuhan Perusahaan Startup
Sebagai bagian dari janji kampanye Presiden Jokowi, pemerintah Indonesia sedang berupaya untuk “menjadikan Indonesia 4.0.” Bagian dari ini mendukung pertumbuhan startup. Pemerintah juga membantu menciptakan ekosistem startup yang kondusif melalui lembaga-lembaga seperti Bekraf dan menarik organisasi-organisasi seperti GK Plug and Play Indonesia. Pemerintah Indonesia juga sedang berupaya meredakan peraturan yang rumit dan memakan waktu serta peraturan perizinan bisnis untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan menarik investor asing .
Pertumbuhan Cepat dalam Adopsi Smartphone
Di Indonesia, hampir dua pertiga dari populasi 264 juta memiliki smartphone. Pertumbuhan cepat adopsi smartphone sebagian didorong oleh masuknya smartphone murah dengan merek seperti Xiao Mi dan Oppo, serta yang relatif terjangkau (dibandingkan dengan lainnya). Ini menciptakan platform besar untuk inovasi dalam ruang aplikasi seluler.
Populasi Unbanked dan Underbanked yang besar
Indonesia memiliki populasi yang tidak memiliki rekening bank sekitar 180 juta. Ini berarti bahwa ada lebih banyak orang dengan smartphone daripada rekening bank di Indonesia. Ini menciptakan celah untuk memanfaatkan solusi perbankan digital. Hal ini terutama berlaku di lebih banyak wilayah pedesaan di Indonesia di mana mungkin secara finansial tidak memungkinkan untuk memanfaatkan. Solusi perbankan digital mungkin menjadi solusi untuk melangkah di masa depan.
Investor secara aktif mencari untuk berinvestasi di Indonesia
Banyak investor, terutama dana Venture Capital, secara aktif mencari untuk berinvestasi dalam startup teknologi rumahan. Banyak bank dan kelompok konglomerat juga telah mendirikan lengan investasi digital untuk memfasilitasi sumber transaksi dan investasi ke dalam startup inovatif ini. Bahkan ada dana modal ventura “Indonesia-Only” (Intudo Ventures) yang berkonsentrasi hanya pada investasi di Startup Indonesia. Dana Modal Ventura lain yang aktif di pasar Indonesia adalah East Ventures, Skystar Ventures, Venturra Capital, Monk Hill Ventures, MDI Ventures (Telkom), Convergence Ventures, GK Plug and Play (akselerator), BRI Ventures, Central Capital Ventura (BCA), Mandiri Capital, dan masih banyak lagi!
——————————————-
Do you still have more questions about the benefits of Coworking? Drop us a message today to know more about how we can help your business.
Experience The Avenue8 Advantage today. Contact us for any Private Office, Coworking Space, Virtual Office, Meeting Room, and Event Space inquiries.
As featured on: The Jakarta Post, Daily Social, Detik, Tech in Asia, and more.